The Horse Riding

06.59


Berdasarkan pengalaman pribadi, Berkesempatan untuk mengunjungi sebuah negara dalam program pertukaran pelajar dikawasan Asia Tengah, saya memilih sebuah Negara kecil pecahan uni soviet beberapa tahun silam, yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Inilah Kyrgyzstan.

Dalam kesempatan tersebut, saya bersama dengan teman-teman pertukaran pelajar mengunjungi sebuah daerah yang sangat terkenal dengan keindahan alamnya sebagai tempat wisata olahraga ekstrim seperti berkuda. Tempat tersebut bernama Chon Kemin. Dengan menempuh jarak kurang lebih 150 km, kami berangkat dari Bishkek, ibukota negara menuju tempat wisata Chon Kemin pada pagi hari selama dua jam perjalanan dengan menggunakan mobil sewaan.

Pada saat itu kami berkunjung pada bulan Januari, sehingga kondisi kota tengah diguyur oleh salju. Konon kata penduduk setempat, tempat ini lebih indah jika dikunjungi pada musim panas, karena terdapat banyak pohon hijau dan keindahan gunung yang terpampang jelas. Meskipun begitu, saya sangat menikmatinya mengingat ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan dimana saya bisa menikmati indahnya hamparan salju yang luas sambil menunggangi kuda mengitari setapak gunung yang tertutupi oleh salju.

Sesampai di Chon Kemin, kami berhenti disuatu rumah penduduk dimana kami dapat menyewa kuda beserta dengan pemandu yang akan memandu jalan dan menjelaskan sejarah yang ada. Disana saya mendapat kuda yang telah terlatih sehingga tidak perlu takut untuk mencobanya, meskipun pada saat itu kali pertamanya saya mencoba untuk berkuda. Satu hal yang saya dapatkan dari masyarakat lokal yaitu bahwa menunggang kuda merupakan aktifitas olahraga yang sangat terkenal disini baik oleh masyarakat lokal maupun turis mancanegara. Sehingga ada sebuah kiasan lama dari masyarakat yang mengatakan bahwa di Kyrgyzstan seekor kuda merupakan sayap seorang laki-laki. 

Setelah kami siap dengan masing-masing kuda, kami bergerak menyusuri lembah yang sangat indah dengan balutan salju tebal seperti pasir yang bercahaya, sungguh memikat sekali. Sambil terus berjalan sesuai dengan arahan pemandu, kami terus mengeksplorasi beberapa spot indah yang dapat digunakan untuk mengambil foto walau sedikit sulit mengatur arah jalannya kuda dengan jalan setapak yang tertutupi salju. Dinginnya cuaca tidak menghalangi kami untuk terus mengitari gunung, melewati sungai-sungai kecil, sambil beristirahat sejenak menemai kuda-kuda yang haus. Tak jauh dari sungai tersebut, kami berhenti di suatu padang salju yang sangat luas, sembari bermain beberapa permainan tradisional yang dipandu langsung oleh pemandu wisata.



Setelah bermain dan kuda sudah cukup istirahat dan minum, kami kembali ketempat semula dimana para kuda beristirahat. Belum cukup puas, setelah letih berkuda kami dijamu oleh masyarakat lokal disekitar tempat penangkaran kuda berada. Disana kami disediakan banyak makanan dan minuman tradisional layaknya sepasang pengantin yang mengadakan resepsi pernikahan. Sungguh ini benar-benar sebuah perjalanan yang sangat istimewa.


Kamu harus kesana,! Ayolah, Rencanain Aja Dulu!

Ps: Cerita ini dibuat untuk publikasi NatGeo Traveler awal bulan tahun 2016

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Subscribe